kritik dan saran cerpen yang berjudul "Tahi Lalat" karya M. Shoim Anwar

 

Kali ini saya akan mengkritiksi tentang cerpen. Pada cerpen karya M. Shoim Anwar kini yang berjudul "Tahi Lalat". Cerpen ini mengisahkan tentang keberadaan tahi lalat di dada bu Lurah yang menjadi bahan gunjiangan banyak warga melihat pak lurah sanggat di segani dan sangat dicurigai sebagai koruptor. Bahkan, seluk-beluk dunia kepolitikan dan kehidupan pak Lurah pun tak luput dari bahan gunjingan warga. 

Sudut pandang tokoh aku dalam cerpen tersebut menjadi orang pertama sampingan menyimbolkan sebagai pembaca. Isi hati pembaca merasakan terwakilkan oleh adanya tokoh aku dalam cerita. Tahi lalat yang dibicarakan dalam cerpen tersebut ada makna simboliknya, yaitu tanda keberuntungan. Apabila, posisi tahi lalat terletak di dada berarti menandakan seseorang yang bersifat ambisius dan dapat mengharapkan hal-hal besar terjadi dalam hidup.

Kelebihan cerpen ini, membawa si pembaca dapat menikmati kisahnya secara nyata. Seolah-olah, pembaca juga ikut terbawa suasana di dalam cerita tersebut. Kekurangannya dalam cerpen itu, kurang kejelasan dalam tamatnya cerpen, pengarang membuat tamat ceritanya menjadi gantung. Dalam cerpen tersebut sudah jelas ingin mencari bukti keberadaan tahi lalatnya bu Lurah dan siapa orang yang menyatakan tentang tahi lalat itu. Seharusnya, ada lanjutan cerita agar pembaca tidak bertanya-tanya. 

 

 

Komentar